Senin, 01 Juni 2009
Ferry Arbania Sebelum jadi reporter nada fm
tahun 2004, adalah tahun yang mengantarkan saya kedunia penyiaran radio.Pertama kali saya siaran di radio komunitas yang saya beli dan biayai sendiri tahun (1999-2002)waktu itu masih kuliah di STKIP PGRI Suemenp.Sebenarnya waktu itu saya lebih hobby didunia sastra seperti puisi,cerpen dan teater. Bahkan pernah eksist mendirikan teater ASAP.Berkali-kali jauara pertama lomba baca puisi Jawa Timur.Dan baru pada tahun 2004, saya didukung temen2 untuk ikut kontes penyiar nada fm. Alhamdulillah sasya juara.dan diminta utnuk siaran. Waktu itu Direkturnya masih dipegang AK.Jaelani, SH.pertama saya siaran di program lintas madura pagi.Dari jam 06 hingga jam 08.00 Wib.Setahun kemudian memasuki bulan suci Ramadhan saya ditugaskan pihak managment untuk memandu acara Patrol saur,dan dogma (dialog agama_Ramadhan)dengan nara sumeber K.Hafidzi.Suatu hari Fitri, temen siar saya mengundurkan diri jadi penyiar dan programer menugaskan saya menggantikan saiarannya yang nota bene untuk kalangan ABG. Nama acaranya Multi Nada.Setiap hari jam 18.00-21.00 WIB.Itu berlangsung berbulan2. Suatu hari Pak Nardi dan Mbak Anjani sedang tidak bisa siaran karena ada undangan ngelawak. Acaranya pake bahsa madura campur bahsa jawa. Waduh...serem deh.Pasalnya acara ini banyak diminati oleh kalangan pesantren dan masyrakat kelas menengah kebawah. Jadi harus memiliki kemampuan pantun, menguasai banyak refernsi Islam seperti hadits dan ayat2 suci al-Quran untuk kemudian disisipkan plus dengan arti dan pemahamannya.Dan bahkan bisa dipastikan, temen2 dan fans bilang ke Programer tentang aku yang bisa siaran disemua acara.jelasnya mereka ngomong gini."wah hebat, Mas Ferry kok bisa siaran disemua acara ya, dan gayanya juga bisa menyesuaikan dengan segment acaranya".waktu denger pujian itu aku sempat bangga. Tapii akhirnya aku kesel juga sih,karena tenagaku bener2 diforsil abiz.Aku sempat bergumam."ternyata nggak enak juga ya punya suara enak".Bahkan untuk garap iklan, spot/promo aku yang garap termasuk mixing audionya. Jadi habis siaran mesti sibuk dengan smash sound dan grafik cool edit yang melelahkan.Tapi untuk masalah bayaran aku yang paling banyak ceperannya he...pamer nich.Singkatnya, akhir 2007 aku mengundurkan diri dari nada fm sumenep. Dan 2 bulan setelah itu aku ditawari Komisaris radio madura fm pamekasan untuk bergabung diradionya.Waktu itu direkturnya Mas Andree Havidz. Di radio madura fm itu ptugasku sebagai manager program benar-benar melelahkan. Karena disamping harus memberi support untuk para penyiar dan reporter, tidak jarang saya harus turun siaran juga.akhir maret 2009, saya mengundurkan diri dari madura fm Pamekasan, karena tidak ada kesepakatan antara pihak perusahaan dengan pihak saya terkait dengan pembaruan kontrak kerja. Dan kebetulan waktu itu di radio nada fm sumenep terjadi peromabkan besar-besaran. Mulai dari direktur, programer, dan beberapa bagian lainnya diganti atas instruksi komisaris utama nada fm. Tanggal 15 Mei 2009 saya resmi menjadi karywan nada fm sebagai penyiar dan reporter. Tiap hari saya berbagi dengan pekerjaan yang sangat menantang ini.Pagi siaran sebanyak 2 jam. setelah itu hunting memburu kabar terbaru yang belum ditulis atau disiarkan oleh media lainnya.Kenapa pilih rangkap reporter? saya pikir, ini saat yang tepat mengungkap kebenaran. Meluruskan persepsi negatif masyrakat tentang wartawan. Hal ini berani saya buktikan."hany Informasi yang seimbang, dan berani membela rakyat kecil yang bsia mengantarkan kita menuju pengabdian yang sebenarnya".Salam.Kritik,saran dan informasi sialahkan kirim ke email saya :ferry.arbania@gmail.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Profile Reporter
SENAM MASSAL NADA FM

TAMAN ADIPURA SUMENEP
Ferry Arbania Dan kawan2 SS FM 100 Surabaya, Sehabis Kunjungan KE Radio Rasika FM Semarang

Lokasi Alun2 Kota Semarang 2009
Suramadu

Jembatan Suramadu Jelang Diresmikan--Susana malam hari di Jembatan Suramadu yang membentang di Selat Madura telah dipenuhi cahaya lampu saat diambil gambarnya dari Pantai Tambbakwedi, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (9/6). Jembatan penghubung Pulau Jawa dan Pulau Madura dengan panjang total 5.438 meter tersebut akan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar