Lintas Jatim RDM FM

Sumur Banyu Urip Jadi Andalan

2014, Jatim Optimis Rebut Peringkat Ketiga Penghasil Migas

Industri Hulu Minyak dan Gas Bumi ( Migas) wilayah Jawa Timur terus berbenah diri dalam kinerjanya. Salah satu target utamanya, yakni meningkatkan produksi migas Jatim yang selama ini masih menduduki peringkat keempat dari seluruh daerah penghasil migas di Indonesia.

Dalam pembenahan ini, Jatim menargetkan industri hulu migas naik peringkat ketiga. Saat ini, posisi ketiga produksi migas di Indonesia dipegang Sumatera Selatan.

“Saat ini produksi migas Jatim mencapai sekitar 10 persen dari produksi nasional dan kita menjadi kontributor terbesar keempat setelah Kalimantan Timur, Riau, dan Sumatera Selatan,” jelas Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Perwakilan Jawa, Bali dan Nusatenggara, Elan Budiantoro, Rabu (22/8).

Elan optimis karena mengacu dari besarnya produksi migas di lapangan Banyu Urip yang dikelolah oleh PT Mobil Cepu Limited (MCL) pada tahun 2014 diperkirakan tinggi. Saat ini produksi lapangan Banyu Urip oleh MCL mencapai 22.000 barrel per hari, di tahun 2014 diperkirakan akan ada tambahan sebesar 165.000 barrel per hari.

Saat ini, produksi migas Jatim dari sembilan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang sudah melakukan eksploitasi mencapai sekitar 90.000 barrel per hari untuk minyak mentah. Sementara, produksi gas rata-rata mencapai 600 juta kaki kubik (mmscfd) hingga 700 mmscfd per hari.

Disebutkan, dari jumlah tersebut, lima KKKS penghasil minyak terbesar adalah JOP PPEJ mencapai 40.000 barrel per hari, MCL sebesar 22.000 barrel per hari, Pertamina WMO sebesar 12.000 hingga 15.000 barrel per hari, HES sebesar 7.000 barrel hingga 8.000 barrel per hari dan Santos sebesar 3.000 barrel per hari.
Sementara untuk penghasil gas terbesar saat ini adalah PT Kangen Energi sebesar 300 mmscfd hingga 400 mmscfd, Santos di lapangan Maleo dan Oyong sebesar 200 mmscfd hingga 300 mmscfd, Pertamina WMO sebesar 150 mmscfd hingga 200 mmscfd, JOP PPEJ sebesar 20 mmscfd hingga 40 mmscfd serta Lapindo Brantas sebesar 8 mmscfd.(lensaindonesia.com)