NADAFMNEWS- Meski belum ada pengakuan dari 5 anggota komisi B DPRD Sumenep, yang dicatut LSM KPS, sebagai oknum dewan, yang diduga telah “menerima” aliran dana grtaifikasi puluhan juta rupiah, dari pihak oil company, namun semangat badan kehormatan ( BK) DPRD Sumenep, untuk terus mengungkap kebenaran kasus tersebut, tampaknya tidak bisa diremehkan.
Pernyataan itu kembali disampaikan Khoirul Amin, SH, anggota Badan Kehormatan DPRD, selasa siang dikantornya (30/3)
“ saya melihat, adanya issu gratifikasi itu bukan sekedar kabar lisan. Akan tetapi sudah merebak dimana-mana, sejak 5 oknum anggota dewan ini dipublikasikan media massa secara blak-blakan”. Papar Amin.
Amin berjanji, untuk terus mengumpulkan sejumlah data penting lainnya.”jujur saya akui. Sejauh ini, badan kehormatan dewan, hanya bekerja berdasarkan referensi dikoran saja. Untuk itu saya berencana melibatkan pihak oil company dan juga pihak hotel, yang diduga menjadi tempat penginapan sejumlah anggota dewan itu”. Imbuhnya.
Ditambahkan Amin, BK tidak akan main-main mengusut tuntas masalah gratifikasi ini.
“ Tapi kami tetap netral dan obyektif. Jangan dikira saya akan lebih berpihak pada rekan saya (anggota DPRD, Red.). Siapapun yang bersalah, nanti kita jelaskan ke public”. Tegas laki-laki yang juga anggota komisi A DPRD Sumenep ini. (ferry)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar