Menyikapi rencana pemerintah, yang hendak menaikkan harga eceran tertinggi (HET), untuk pupuk urea bersubsidi , pada april mendatang/, tampaknya mengundang kepanikan tersendiri dikalangan petani di Kabupaten Sumenep.
Bahkan, besok (31/3), Komisi B DPRD Sumenep, berencana lakukan pertemuan khusus dengan Dinas Pertanian, Gapoktan dan Distributor pupuk bersubsidi.
" Pertemuan ini sangat penting, agar seluruh pihak terkait bisa mensosialisasikan rencana pemerintah itu. Jadi besok kita pasti ketemu dengan sejumlah pihak" Ujar Bambang Prayogi, ketua komisi B DPRD Sumenep, saat ditemui reporter nada fm di kantornya,(30/3).
2 komentar:
Harga Pupuk Naik Sekitar 50 Persen
Rabu, 24 Maret 2010, 19:36 WIB
Pupuk Bersubsidi
JAKARTA-–Kenaikan harga eceran tertinggi (HET) pupuk diperkirakan bisa mencapai 50 persen. Meski demikian Menteri Pertanian Suswono menilai kenaikan HET pupuk bersubsidi tidak perlu dikhawatirkan. Pasalnya harga pupuk hanya menyumbang tujuh (7) persen dari struktur biaya.
"Karena itu kalaupun naik 50 persen, maka tambahan biaya untuk satu hektarnya hanya Rp 150 sampai Rp 200 ribu. Pemakaian pupuk untuk satu hektare lahan tidak lebih dari 250 kilogram," kata Suswono di kantor Menko Perekonomian, Rabu (24/3).
Suswono menjamin, meskipun nantinya harga pupuk naik, petani tidak akan rugi. Justru, kata dia, petani akan untung sebab pemerintah juga akan menaikkan HPP (harga penetapan pemerintah) untuk gabah kering giling (GKG) sebesar 10 persen.
Karena itu jika dalam satu hektare lahan menghasilkan 5 ton GKG, penghasilan tambahan yang diperoleh petani mencapai Rp 1,2 juta. Jadi, setelah dikurangi tambahan biaya pupuk, maka petani masih surplus sekitar Rp 1 juta.
Menurut Suswono, jika pemerintah tidak menaikkan harga pupuk maka masih dibutuhkan tambahan subsidi sebesar Rp 8 triliun. Sebelumnya Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan kenaikan HET pupuk rencanaya akan dilakukan pada April mendatang. Kenaikan itu untuk mengurangi beban subsidi pupuk.
Pemerintah telah mengajukan kenaikan subsidi pupuk. Subsidi pupuk naik Rp 4,4 triliun, dari sebelumnya 14,7 triliun, menjadi Rp 19,1 triliun. Kenaikan subsidi ini nantinya akan dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/ekonomi/10/03/24/108013-harga-pupuk-naik-sekitar-50-persen
Harga Pupuk Naik Saat Kebutuhan Tinggi
Rabu, 10/03/2010 - 02:36
PURWOKERTO, (PRLM).- Rencana pemerintah untuk menaikkan harga eceran tertinggi (HET) Urea bersubdisi sebesar 50 persen pada April. Rencana tersebut diterapkan pada saat kebutuhan petani terhadap pupuk tinggi, April merupakan awal masa pemupukan musim tanam pertama 2010.
Naiknya harga pupuk terjadi pada saat kebutuhan pupuk tinggi. Kebutuhan pupuk di Jawa Tengah pada April paling tinggi dibanding bulan lainnya. "Pemupukan pertama jatuh pada April sehingga kebutuhan petani terhadap pupuk urea menjadi naik," kata Ketua Kelompok Tani (Klomtan) Mulya Desa Kedungmalang, Sumbang, Sumedi, Selasa (9/3).
Pada saat yang bersamaan pemerintah menaikkan HET pupuk berusbdisi, akibatnya bisa dibayangkan, pupuk menjadi kebutuhan yang sulit dijangkau petani.
Oleh karenanya, pemerintah harus meninjau ulang kebijakan menaikkan HET Urea bersubsidi. Harga saat ini, yakni Rp 60.000 per kantong isi 50 kilogram dirasa sudah berat, apalagi akan naik 50 persen atau menjadi Rp 90.000. Sebab biasanya kenaikan harga pupuk akan dikuti kenaikkan harga obat-obatan anti hama.
Selaian itu biaya produksi bakal melonjak tinggi, sementara harga gabah dan beras cenderung stagnan. Ini jelas akan memperpuruk kondisi keuangan petani. "Harga gabah kering panen saat ini Rp 2.500 per kilogram, dari harga sebelumnya Rp 3.000 per kilogram," ujarnya.
Kepala Perwakilan Pusri Banyumas, Iing Hasanudin, membenarkan rencana menaikan harga pupuk urea sebesar 50 persen dari harga sekarang. "Rencan kenaikan itu, karena pemerintah sudah menaikan HPP gabah, dan adanya pengurangan subsidi," kata Iing Hasnudin.
Ia menambahkan, persedian pupuk untuk Banyumas tahun 2010 sebanyak 31.200 ton, dari ketersediaan pupuk sebanyak itu masih tersisa
sebanyak 29 ribu ton dan mampu untuk mencukupi hingga akhir 2010. (A-99/das)***
http://www.pikiran-rakyat.com/node/108777
Posting Komentar